A Secret Weapon For intelijen indonesia

Penggalangan media dan opini yang intens tanpa mengabaikan kebebasan pers, harus dilakukan secara terpola dan komprehensif. Dalam hal ini kuncinya bukan hanya bereaksi dan melakukan counter

A short although in the past, the problems for Indonesian intelligence institutions have shifted in the necessity for legal guidelines and political guidelines towards the requirement with the democratic intelligence posture and a chance to facial spot emerging balance threats.

Irawan Sukarno conveyed an interesting view that (Indonesian) intelligence In the future need to goal to generate the peace. The administration of intelligence turns into a lot more challenging as unconventional battlefields emerge, which might be Substantially more difficult than traditional styles.

Untuk mencegah terulangnya pendadakan strategis perlu dilakukan penguatan terhadap intelijen di Indonesia. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam rangka penguatan intelijen negara.

Badan Intelijen Negara perlu diimbangi oleh lembaga kontraintelijen untuk mencegah tindakan-tindakan dari pihak oposisi yang menghambat aktivitas intelijen Indonesia sekaligus mencegah kegiatan/operasi intelijen asing yang mengancam Indonesia.

Dalam sejarah perkembangan bangsa, Indonesia mengalami beberapa kali pendadakan strategis yang dampaknya cukup fatal. Beberapa pendadakan strategis tersebut adalah terorisme, konflik agraria, dan separatisme dan masalah perbatasan.

Selain itu, perkembangan teknologi intelijen juga menjadi perhatian. Diyauddin, analis utama Maha Data Lab 45, mengingatkan bahwa ketergantungan pada teknologi asing dalam sistem intelijen nasional dapat menimbulkan risiko keamanan yang serius. Reformasi Intelijen Indonesia harus menanggapi risiko keamanan ini dengan cepat.

Reformasi Intelijen Indonesia masih membutuhkan perbaikan dalam pengawasan, akuntabilitas, dan pengelolaan sumber daya manusia. Diharapkan dengan adanya perubahan ini, intelijen nasional dapat lebih responsif terhadap tantangan keamanan yang semakin kompleks.

Hal tersebut juga terkait dengan metode kerja dan kultur intelijen yang ingin dibangun di Indonesia. Kerja intelijen lebih banyak dilakukan secara tertutup sehingga bina jaring menjadi hal yang krusial.

. At nearly every single degree of civilian governing administration, There is a Military part A Component of a Discussion board known as the Musyawarah Pimpinan Daerah

’) or Twin-complete of Armed Forces of the Republic of Indonesia which was despatched in 1958 and later adopted during the Soeharto administration. This idea is a way for ABRI never to be beneath civilian Control, but simultaneously not to dominate making reformasi intelijen indonesia sure that it ends in becoming a armed forces dictatorship.

Pacivis UI underlined the problems of steering clear of safety disruption and conflict, which produced the civilian elite ‘compromise’ not To place significantly far too much strain towards the navy just because they are already needed to revive security.

tersirat etika utilitarianisme yang menilai baik-buruk tindakan berdasarkan manfaat pada sebanyak mungkin orang. Praktik penahanan, penyadapan, bahkan penghilangan nyawa musuh tidak bernilai pada dirinya, melainkan bernilai sejauh untuk mampu melindungi nyawa warga sipil dari ancaman serangan bom bunuh diri.

These kinds of eventualities boost the eye that the posture of recent intelligence institutions and functions will not be achievable if we make reference to the organizational realities and current lawful foundation due to the fact They may be an item of your respective authoritarian politics in the Orde Baru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *